----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dulu, Saya mengira bahwasanya belajar bahasa Jepang hanya modal tekad. Kalau niat, pasti bisa. Tinggal beli buku, baca tiap hari, terus lama-lama jago. Sesimpel itu.
I was wrong
Punya buku bukan berarti otomatis bisa mengerti bahasa Jepang. Saya semangat di awal saja.
Saya mencoba metode klasik: tulis ulang kanji ribuan kali di buku.
Jujur, Ketika Saya share di media sosial, di situ Saya ngerasa pinter dan keren.
Katanya itu bikin hafal lebih cepat. Emang works, tapi… ya ampun, lama banget.
Baru beberapa hari keburu males duluan.
Sampai akhirnya, Saya tutup buku itu, scroll Facebook.
Saya coba cara lain: Duolingo.
Si burung hijau Duolingo (bukan tokopedia)
Duolingo seru. Ada suara yang menyemangati kerap kali Saya benar.
Level naik, XP nambah, streak bertahan. Saya main sudah 500 hari lebih, asik (bohong, aslinya terpaksa karena gamau kehilangan streak).
Tapi ada suatu problem…
Suatu hari, Saya iseng nonton anime tanpa subtitle.
Nonton anime tanpa subtitle, Saya tidak menangkap maksud sebenarnya apa, merasa tidak keren :)
Menemukan Metode Immersion
Saya lagi scroll Reddit, Mencari cara belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Di forum, banyak orang luar cerita kalau mereka bisa paham bahasa Jepang dalam waktu yang singkat.
kok bisa?
Saya merasa tertinggal, Saya juga ingin bisa sejago mereka.
Tapi kenapa rasanya progres Saya lama banget?
Lalu, di salah satu komentar, ada yang menyebut Metode Immersion.
Katanya, Ada metode belajar yang fun dengan menkonsumsi dalam bahasa itu setiap hari.
Bikin penasaran.
Metode ini sederhana: cukup tenggelam di bahasa Jepang setiap hari.
- Nonton anime pakai subtitle Jepang
- Baca manga tanpa terjemahan
- Dengar podcast orang Jepang
- Konsumsi Bahasa Jepang
Dengan melakukannya selama satu bulan penuh di channel native orang jepang.
Saya mencobanya.
Dari mulai bangun tidur, sampai tidur kembali. input bahasa jepang tidak pernah kelewat, beneran nolep.
Setelah satu bulan kemudian, Hasilnya?
Memang, terlihat hasil bahwa bisa mengerti percakapan, basic.
Tapi, ternyata hanya konsumsi doang tidaklah cukup.
Ada yang kurang.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Anki
Sampai akhirnya, Saya nemu Anki dan di situlah semuanya mulai masuk akal.
Bagi yang belum tahu, silakan baca Sering Lupa.
Menggunakan deck Kaishi 1.5K terasa seperti “mengenalkan” dulu kanji dasar yang sering dipakai.
Karena immersion efektif banget, Saya sekarang dokumentasiin perjalanan Saya di YouTube.
Saya ingin menunjukan bahwa belajar bahasa Jepang bisa tanpa effort besar, bahkan dengan kanji yang jumlahnya ribuan.
Kalau kamu penasaran dan pengen coba metode ini, ada challenge gratis 30 hari di LearnJapanese.moe